Beranda | Artikel
Merendahkan Diri Pada Bos VS Merendahkan Diri Karena Allah
Sabtu, 19 April 2014

“Saya kan mahasiswa fakultas unggulan, masak pergi nempel-nempel pamphlet kajian ke sana ke sini”

“(pesan bos) coba malam ini ke rumah saya ambil berkas buat besok… (kemudian) wuuuzz, langsung berangkat padahal hujan cukup deras”
Merendahkan diri di depan atasan dan bos, dengan isyarat jari, lanngsung bungkuk, siap melaksanakan perintah, karena keimananya sepanjang 30 hari, yakin dan beriman 30 hari lagi dapat gaji”
keimanan kita masih panjang lagi mengenai hari kiamat, merendahkan diri (berkorban) untuk agama Allah karena yakin dan beriman di hari yang jauh kelak. Dengan merendahkan diri karena Allah, maka Allah akan mengangkat derajatnya.
Dari Abu Hurairah radhiallahu ‘anhu bahwa Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,

وَمَا زَادَ اللهُ عَبْدًا بِعَفْوٍ، إِلَّا عِزًّا، وَمَا تَوَاضَعَ أَحَدٌ لِلَّهِ إِلَّا رَفَعَهُ اللهُ

Dan tidaklah Allah menambah bagi seorang hamba dengan pemberian maafnya (kepada saudaranya) kecuali kemuliaan (di dunia dan akhirat), serta tidaklah seseorang merendahkan diri karena Allah kecuali Dia akan meninggikan (derajat)nya (di dunia dan akhirat)”. (HR Muslim no. 2588)
An-Nawawi rahimahullah menjelaskan,

فيه أيضا وجهان : أحدهما يرفعه في الدنيا ، ويثبت له بتواضعه في القلوب منزلة ، ويرفعه الله عند الناس ، ويجل مكانه . والثاني أن المراد ثوابه في الآخرة

“Ada dua maksudnya, pertama: Allah meninggikan kedudukannya di dunia dengan tawaddhu’nya, mengangkat derajatnya di antara manusia dan menjadi mulia kedudukannya. Kedua: maksudnya adalah pahala akhirat” (Syarh Shahih Muslim lin Nawawi)
Sudahkah kita berkorban dengan karena Allah? Atau merendahkan diri karena Allah?

Demikian semoga bermanfaat
@Pogung Lor, Yogyakarta Tercinta
Penyusun: Raehanul Bahraen
Artikel www.muslimafiyah.com

silahkan like fanspage FB , subscribe facebook dan follow twitter

 

 


Artikel asli: https://muslimafiyah.com/merendahkan-diri-pada-bos-vs-merendahkan-diri-karena-allah.html